Kamis, 05 September 2013

A. PT. SIDO MUNCUL

A. 1. LATAR BELAKANG
             PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
               Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
              Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik. Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik.Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.


A. 2. PROFIL PT. SIDO MUNCUL
Alamat Pabrik Jamu PT. Sido Muncul :
Jl Soekarno Hatta Km 28 Kec Bergas – Klepu, Semarang-Indonesia.
Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515
Fax 024 6580-332, 0298 523-509

Kantor Pemasaran PT. Sido Muncul :
Jl Cipete Raya No 81 Jakarta 12410, Indonesia.
Nomor Telepon 021 765 3535 Fax 765 6522.

Humas / PR PT. Sido Muncul :
Jln Cipete Raya No 81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410.
Website www.Sido Muncul.com

A. 3. VISI DAN MISI PT. SIDO MUNCUL
  • Visi :
   Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.
  • Misi :
·         Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.
·         Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
·         Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
·         Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.

A. 4. PEMBAHASAN (INTERPRETASI)
Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT. Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT. Sido Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah Indonesia.
Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar  pabrik. Selain itu bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpan secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahan baku pun didapat dalam rantai pasokan yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team Quality Control).

Beberapa tugas TQC adalah sebagai berikut :

     1. Mengecek tentang kebenaran bahan baku.
            Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan.
  
      2. Mengecek tentang kebersihan bahan baku.
       Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.

      3. Mengecek kadar air bahan baku.
Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang. Bahan-bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang penyimpanan.
Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (First In, First Out) Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.

     Dalam Pengawasan kualitas bahan baku harus memenuhi syarat :
Ø  Bahan masuk benar
Ø  Bahan baku harus bersih
Ø  Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
      Dalam pengawasan kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
a)      Pemisahan kotoran (penyortiran)
b)      Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
c)      Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar
d)     Bersih.
e)      Dikeringkan menggunakan oven.
f)       Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang
g)      Dipilih.
h)      Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna
i)        memastikan sudahkah bahan baku  memenuhi standar.
A. 5. SUMBER DAYA MANUSIA
          Saat ini PT. Sido Muncul didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.Sebagai pendukung, Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. Sido Muncul juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.

A. 6. FASILITAS PABRIK
            Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas yang ada di PT. Sido Muncul antara lain :
1.      Laboratorium :
ü  Laboratorium Instrumentasi
ü  Laboratorium Farmakologi
ü  Laboratorium Formulasi
ü  Laboratorium Farmakognosi
ü  Laboratorium Stabilitas
ü  Laboratorium Kimia
      Yang dilengkapi peralatan HPLC ( High Pressure Liquid Chromatography ), GC ( Gas Chromatography ) dan TLC Scanner ( Thin Layer Chromatography ). Keseluruhan laboratorium tersebut dibangun di atas lahan seluas 1200 m².



2.      Laboratorium Kultur Jaringan :
ü  Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat.
ü  Extraction Centre.
ü  Pengolahan air bersih.
ü  Pengolahan air limbah.
ü  Perpustakaan.
ü  Klinik Holistik.
      Selain sebagai tempat pelaksanaan produksi, di lokasi pabrik PT. Sido Muncul juga terdapat Agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata tersebut berisikan berbagai jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku produksi produk jamu Sido Muncul.
A. 7. PRODUKSI
                                         Bahan baku terdiri dari 160 jenis, sebagian besar diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik . Dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.Proses penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO , masuk pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :
ü  Bahan masuk benar
ü  Bahan baku harus bersih
ü   Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
     Selain itu adapun tata laksana gudang penyimpanan, yaitu kebersihan gudang harus terjaga dan kelembaban serendah mungkin atau dapat dipastikan kering.
                         
Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
Ø  Pemisahan kotoran (penyortiran)
Ø  Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
Ø  Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
Ø  Dikeringkan menggunakan oven
Ø  Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang ddipilih
Ø  Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku memenuhi standar.

       Dalam proses yang dilakuakan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.  Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.

A. 8. PROSES PRODUKSI
           Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing). Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
                                                                                                                                                      
A. 9. HASIL PRODUKSI
Ø  Tipe serbuk     : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.
Ø  Tipe saset          : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
Ø  Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
Ø  Tipe Fls                         : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
Ø  Tipe Botol          : Kuku Bima Ener-G
A. 10. PENGELOLAAN LIMBAH
Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman.                                                 
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.

A. 11KUNJUNGAN INDUSTRI

     1) WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
             Kami Sampai dilokasi PT. SIDO MUNCUL pada hari selasa tanggal 6 November 2012  jam 12.30.

     2) SISTEM KERJA
Saat ini PT. Sido Muncul didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Sebagai pendukung, Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik,elektro,dll.Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. Sido Muncul juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas yang ada di PT. Sido Muncul antara lain :
1.      Laboratorium
Ø  Laboratorium Instrumentasi
Ø  Laboratorium Farmakologi
Ø  Laboratorium Formulasi
Ø  Laboratorium Farmakognosi
Ø  Laboratorium Stabilitas
Ø  Laboratorium Kimia
Ø  Laboratorium Kultur Jaringan
2.      Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat
3.      Extraction Centre
4.      Pengolahan air bersih
5.      Pengolahan air limbah
6.      Perpustakaan
7.      Klinik Holistik


3) PROSES KERJA
      Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT Sido Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. Dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC). Tim Usi ini mempunyai tiga tugas utama, adapun tugas utama dari tim TQC adalah:
Mengecek tentang kebenaran bahan baku
Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan.
1.      Mengecek tentang kebersihan bahan baku.
2.      Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata
(tanah, lumpur,kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.
3.      Mengecek kadar air bahan baku
4.      Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang.Bahan-bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama). Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :
1. Bahan masuk benar
2. Bahan baku harus bersih
3. Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering

    Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
1.      Pemisahan kotoran (penyortiran)
2.      Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
3.      Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih.
4.      Dikeringkan menggunakan oven.
5.      Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih.
6.      Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku  memenuhi standar.
Dalam proses yang dilakukan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.  Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuc i, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunderkemudian produk siap untuk didistribusikan.
5.      HASIL YANG DICAPAI
          Produk PT Sido Muncul :
·         Tipe serbuk:Kuku Bima,KukuBimaGinseng,KukuBimaTL,KukuBimaPlus Ttribulus.
·         Tipe saset: Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
·         Tipe saset hisap:Tolak angin Permen
·         Tipe Fls: Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu



A. 12. PENGELOLAAN LIMBAH
Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman.                                                 
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanam Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.

A. 13. PENGHARGAAN-PENGHARGAAN YANG PERNAH DICAPAI

a.     " Best Encouragement Product 2003" , tingkat ASEAN, untuk produk minuman Turmeric Natural Drinks/ Kunyit Asam.
Penghargaan " Best Product Encouragement Prize ", diperoleh pada event International The 8th ASEAN FOOD CONFERENCE, di Vietnam pada 6 - 7 dan 8 - 11 Oktober 2003 lalu. Pada acara tersebut, produk Kunyit Asam bersaing dengan ratusan produk pangan dari berbagai industri pangan, dari 10 negara ASEAN, dengan komposisi dewan juri yang terdiri dari para pakar ilmu pangan se-ASEAN serta dari Australia, Korea, USA dan China.

b.    Anugerah" Solo Customer Satisfaction Index ( SCSI ) 2003 " , sebagai merek Jamu terpopuler.

PT. Sido Muncul meraih Penghargaan SCSI 2003 ( Solo Customer Satisfaction Index ) untuk kategori Jamu, serta produk Kunyit Asam Fiber ( salah satu varian Kunyit Asam ) meraih peringkat ke-3 untuk kategori minuman berserat. Event ini diadakan Fakultas Ekonomi Univesitas Sebelas Maret, Solo dengan Harian Umum Solo Pos. Survei untuk mendukung SCSI melingkupi daerah eks-karesidenan Surakarta, antara lain:
Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab Karanganyar, Kab.Klaten, Kab, Wonogiri, Kab. Sragen dan Kab.Boyolali , dengan jumlah sample 2.059 KK,
dan jangka waktu pelaksanaan survei sekitar 3 bulan. Malam penganugerahan Penghargaan SCSI diadakan pada 16 Oktober 2003 di Solo. SCSI menggambarkan loyalitas pelanggan terhadap suatu produk ( brand awareness, market share, customer satisfaction

c.     Merek Dagang Unggulan Indonesia 2003
      Penghargaan Merek Dagang Unggulan Indonesia merupakan penghargaan pemerintah yang digagas oleh Departemen Perdagangan dan Perindustrian.Nominator penerima penghargaan ini berjumlah 36, dan Sido Muncul terpilih untuk menerima penghargaan kategori Merek Unggulan Indonesia.Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Megawati Soekarno puteri pada penutupan Pameran Produksi Indonesia.

d.     Perusahaan Teladan " Cara baik Bung Hatta " , tahun 2002.
      Bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran tokoh Proklamator Indonesia , Muhammad Hatta, atau lebih dikenal dengan Bung Hatta, yang tepatnya jatuh pada 12 Agustus 2002, Maka keluarga besar Bung Hatta, bekerjasama dengan harian Republika, mengadakan pemilihan perusahaan yang dinilai telah menerapkan teladan dan cara Bung Hatta dalam melaksanakan aktifitas bisnis, maupun menggerakkan perekonomian rakyat.

A. 14. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Ø  Faktor Pendukung
1.      Respon masyarakat yang semakin meningkat terhadap kondisi kesehatan masing-masing individu.
2.      Harga jamu relative terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3.      Adanya masyarakat yang memang gemar mengkonsumsi jamu,membuka kesempatan bagi masyarakat lainnya untuk mengikutsertakan dan mau mencoba khasiat jamu itu sendiri.
Ø  Faktor Penghambat
1.      Kurangnya parengetahuan masyarakat khususnya para anak muda tentang jamu dan ruang lingkupnya.
2.      Kurang kesadaran dan perhatian pada sebagian masyarakat terhadap gaya hidup yang sehat serta lebih menggunakan obat berbahan kimia
3.      Lambatnya pertumbuhan cinta obat alam pada masyarakat.


1 komentar: