A. 1. LATAR
BELAKANG
PT. Sido Muncul
bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu
Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya
permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau
memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan
beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan
nama Sido Muncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di
Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan
produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat
mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu
meningkat.Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun
ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat
permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke
Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir demand pasar yang terus
bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian
pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini
jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan
dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan
modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik
baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di
Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada
tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima
dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah
yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar,
lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan
pabrik. Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di
bidang jamu yang benar dan baik.Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih
berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta
penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun
kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut,
semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur
maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling
pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari
barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan
mutu yang ketat.Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan
setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari
sebelumnya.
A. 2. PROFIL
PT. SIDO MUNCUL
Alamat
Pabrik Jamu PT. Sido Muncul :
Jl
Soekarno Hatta Km 28 Kec Bergas – Klepu, Semarang-Indonesia.
Nomor
Telepon 024 6580-559, 0298 523-515
Fax
024 6580-332, 0298 523-509
Kantor Pemasaran PT. Sido Muncul :
Jl Cipete Raya No 81 Jakarta
12410, Indonesia.
Nomor Telepon 021 765 3535 Fax 765
6522.
Humas / PR PT. Sido Muncul :
Jln Cipete Raya No 81 Jakarta
Selatan, Indonesia 12410.
Website www.Sido Muncul.com
A. 3. VISI DAN MISI PT. SIDO MUNCUL
- Visi
:
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada
masyarakat dan lingkungan.
- Misi
:
·
Meningkatkan
mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.
·
Mengembangkan
research/penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan
dengan bahan-bahan alami.
·
Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup
sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
·
Ikut
mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan
pengobatan tradisional.
A. 4. PEMBAHASAN (INTERPRETASI)
Produksi merupakan kegiatan mengolah
bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu
produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh
PT. Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku
akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT. Sido Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan,
persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku
terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos,
jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku
tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah
(Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah
Indonesia.
Bahan baku diambil dari daerah atau
wilayah sekitar pabrik. Selain itu bahan baku yang diambil adalah bahan
baku yang dalam kondisi kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpan
secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahan baku pun didapat
dalam rantai pasokan yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Penerimaan bahan baku juga dilakukan
dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek
terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku
dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team Quality Control).
Beberapa tugas TQC adalah sebagai
berikut :
1. Mengecek tentang kebenaran bahan baku.
Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang
datang sudah sesuai pesanan.
2. Mengecek tentang kebersihan bahan baku.
Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang
terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting
adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.
3. Mengecek kadar air bahan baku.
Bahan baku
tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka
kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak
kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang. Bahan-bahan
baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi
tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang
penyimpanan.
Persediaan
bahan baku dengan sistem FIFO (First In, First Out) Hal ini dilakukan
guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang
berakibat pada rusaknya bahan baku.
Dalam Pengawasan kualitas bahan baku
harus memenuhi syarat :
Ø Bahan masuk benar
Ø Bahan baku harus bersih
Ø Bahan baku harus disimpan dalam
bentuk kering
Dalam pengawasan kualitas bahan baku
yang dilakukan ialah :
a) Pemisahan kotoran (penyortiran)
b) Pemotongan, guna mempermudah proses
penghalusan
c) Pencucian kembali untuk memastikan
bahan benar-benar
d) Bersih.
e) Dikeringkan menggunakan oven.
f) Penyortiran bahan kering, bahan yang
berkualitaslah yang
g) Dipilih.
h) Masuk dalam pengamatan tim
pengendali mutu, guna
i)
memastikan
sudahkah bahan baku memenuhi standar.
A.
5. SUMBER
DAYA MANUSIA
Saat ini PT. Sido Muncul didukung lebih
dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai
dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.Sebagai pendukung, Sido
Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi,
ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik
elektro, dll.Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada
karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar.
Untuk mendukung pengembangan, PT. Sido Muncul juga merekrut konsultan yang ahli
di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
A. 6. FASILITAS
PABRIK
Dengan standar
pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas yang ada di PT. Sido
Muncul antara lain :
1.
Laboratorium :
ü Laboratorium
Instrumentasi
ü Laboratorium
Farmakologi
ü Laboratorium
Formulasi
ü Laboratorium
Farmakognosi
ü Laboratorium
Stabilitas
ü Laboratorium
Kimia
Yang dilengkapi
peralatan HPLC ( High Pressure Liquid Chromatography ), GC ( Gas Chromatography
) dan TLC Scanner ( Thin Layer Chromatography ). Keseluruhan laboratorium
tersebut dibangun di atas lahan seluas 1200 m².
2.
Laboratorium Kultur Jaringan :
ü Kebun percobaan
dan budidaya tanaman obat.
ü Extraction
Centre.
ü Pengolahan air
bersih.
ü Pengolahan air
limbah.
ü Perpustakaan.
ü Klinik Holistik.
Selain
sebagai tempat pelaksanaan produksi, di lokasi pabrik PT. Sido Muncul juga
terdapat Agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata tersebut berisikan
berbagai jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan digunakan sebagai bahan
baku produksi produk jamu Sido Muncul.
A.
7. PRODUKSI
Bahan baku terdiri dari 160 jenis,
sebagian besar diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat
ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada
kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku.
Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik . Dan bahan baku
yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang
lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga
harus dalam kondisi kering.Proses penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan.
Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO , masuk pertama keluar pertama. Hal
ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu
lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan
baku harus memenuhi syarat :
ü Bahan masuk
benar
ü Bahan baku
harus bersih
ü Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
Selain itu adapun tata laksana gudang
penyimpanan, yaitu kebersihan gudang harus terjaga dan kelembaban
serendah mungkin atau dapat dipastikan kering.
Dalam
pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
Ø Pemisahan
kotoran (penyortiran)
Ø Pemotongan,
guna mempermudah proses penghalusan
Ø Pencucian
kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
Ø Dikeringkan
menggunakan oven
Ø Penyortiran
bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang ddipilih
Ø Masuk dalam
pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku memenuhi
standar.
Dalam proses
yang dilakuakan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia
karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika
dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.
Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan juga menggunakan alat-alat
yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya sumber daya
manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas
hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.
A. 8. PROSES PRODUKSI
Proses produksi
jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan
baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti
memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku
dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai
diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah
disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian
dicampur (mixing). Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan
untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses
pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk
dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin
dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan
sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek
kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder
kemudian produk siap untuk didistribusikan.
A.
9. HASIL
PRODUKSI
Ø Tipe
serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima
Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.
Ø Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
Ø Tipe saset
hisap : Tolak angin Permen
Ø Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
Ø Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
A. 10. PENGELOLAAN
LIMBAH
Sebagai perusahaan yang bahan bakunya
tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang
dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat
yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang
instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air
yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman.
Sedangkan limbah padat dari buangan
sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk
memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido
Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik
menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.
A.
11. KUNJUNGAN INDUSTRI
1) WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kami Sampai dilokasi PT. SIDO
MUNCUL pada hari selasa tanggal 6 November 2012 jam 12.30.
2) SISTEM
KERJA
Saat ini PT. Sido Muncul didukung lebih dari
2000 karyawan dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai
dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Sebagai pendukung, Sido
Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi,
ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia,
teknik,elektro,dll.Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu
kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun
seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. Sido Muncul juga merekrut konsultan
yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan
spesialis.
Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas
yang ada di PT. Sido Muncul antara lain :
1.
Laboratorium
Ø Laboratorium
Instrumentasi
Ø Laboratorium
Farmakologi
Ø Laboratorium Formulasi
Ø Laboratorium
Farmakognosi
Ø Laboratorium
Stabilitas
Ø Laboratorium Kimia
Ø Laboratorium Kultur
Jaringan
2.
Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat
3.
Extraction Centre
4.
Pengolahan air bersih
5.
Pengolahan air limbah
6.
Perpustakaan
7.
Klinik Holistik
3) PROSES KERJA
Produksi
merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi
akan menambah nilai guna suatu produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting
yang harus diperhatikan oleh PT Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan
baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT Sido
Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan
baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai
macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit,
lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di
datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah (Boyolali,
Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. Dan bahan
baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan
yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga
harus dalam kondisi kering.Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang
bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu
sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh
tim QC (TQC). Tim Usi ini mempunyai tiga tugas utama, adapun tugas utama dari
tim TQC adalah:
Mengecek
tentang kebenaran bahan baku
Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah
sesuai pesanan.
1. Mengecek
tentang kebersihan bahan baku.
2.
Bersih disini bukan hanya bersih dari
kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata
(tanah, lumpur,kerikil, plastik), tetapi yang
terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.
3. Mengecek
kadar air bahan baku
4. Bahan baku
tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka
kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak
kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang.Bahan-bahan baku
tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel
bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di
gudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem MPKP (Masuk Pertama
Keluar Pertama). Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk
atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku. Dalam
ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :
1. Bahan masuk benar
2. Bahan baku harus bersih
3. Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering
Dalam pengendalian kualitas bahan baku yang
dilakukan ialah :
1. Pemisahan kotoran (penyortiran)
2. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
3.
Pencucian
kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih.
4. Dikeringkan menggunakan oven.
5. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih.
6. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah
bahan baku memenuhi standar.
Dalam proses yang dilakukan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa
sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin
kualitasnya jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia. Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan
juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya
sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar
kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.Proses
produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku,
bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah
terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku
dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai
diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah
disortasi kemudian bahan baku dicuc i, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses
pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena
merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian
hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging
primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian
masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk
yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses
pengemasan sekunderkemudian produk siap untuk didistribusikan.
5. HASIL YANG
DICAPAI
Produk PT Sido Muncul :
·
Tipe serbuk:Kuku
Bima,KukuBimaGinseng,KukuBimaTL,KukuBimaPlus Ttribulus.
·
Tipe saset:
Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
·
Tipe saset
hisap:Tolak angin Permen
·
Tipe Fls:
Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
A. 12. PENGELOLAAN
LIMBAH
Sebagai perusahaan yang bahan bakunya
tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang
dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat
yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang
instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air
yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman.
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan
dilolah menjadi pupuk organik , yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman.
Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi
perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena
tanam Dengan upaya
penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi
perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena
tanaman tumbuh subur.
A. 13. PENGHARGAAN-PENGHARGAAN YANG PERNAH
DICAPAI
a.
" Best
Encouragement Product 2003" , tingkat ASEAN, untuk produk minuman Turmeric
Natural Drinks/ Kunyit Asam.
Penghargaan " Best Product
Encouragement Prize ", diperoleh pada event International The 8th
ASEAN FOOD CONFERENCE, di Vietnam pada 6 - 7 dan 8 - 11 Oktober 2003 lalu. Pada
acara tersebut, produk Kunyit Asam bersaing dengan ratusan produk pangan dari
berbagai industri pangan, dari 10 negara ASEAN, dengan komposisi dewan juri
yang terdiri dari para pakar ilmu pangan se-ASEAN serta dari Australia, Korea,
USA dan China.
b.
Anugerah" Solo
Customer Satisfaction Index ( SCSI ) 2003 " , sebagai merek Jamu
terpopuler.
PT. Sido Muncul meraih Penghargaan SCSI
2003 ( Solo Customer Satisfaction Index ) untuk kategori Jamu, serta produk
Kunyit Asam Fiber ( salah satu varian Kunyit Asam ) meraih peringkat ke-3 untuk
kategori minuman berserat. Event ini diadakan Fakultas Ekonomi Univesitas
Sebelas Maret, Solo dengan Harian Umum Solo Pos. Survei untuk mendukung SCSI
melingkupi daerah eks-karesidenan Surakarta, antara lain:
Kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, Kab Karanganyar, Kab.Klaten,
Kab, Wonogiri, Kab. Sragen dan Kab.Boyolali , dengan jumlah sample 2.059 KK,
dan jangka waktu pelaksanaan survei sekitar 3 bulan. Malam
penganugerahan Penghargaan SCSI diadakan pada 16 Oktober 2003 di Solo. SCSI
menggambarkan loyalitas pelanggan terhadap suatu produk ( brand awareness,
market share, customer satisfaction
c. Merek Dagang Unggulan
Indonesia 2003
Penghargaan Merek Dagang Unggulan
Indonesia merupakan penghargaan pemerintah yang digagas oleh Departemen
Perdagangan dan Perindustrian.Nominator penerima penghargaan ini berjumlah 36,
dan Sido Muncul terpilih untuk menerima penghargaan kategori Merek Unggulan
Indonesia.Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Megawati Soekarno
puteri pada penutupan Pameran Produksi Indonesia.
d. Perusahaan Teladan
" Cara baik Bung Hatta " , tahun 2002.
Bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran tokoh Proklamator
Indonesia , Muhammad Hatta, atau lebih dikenal dengan Bung Hatta, yang tepatnya
jatuh pada 12 Agustus 2002, Maka keluarga besar Bung Hatta, bekerjasama dengan
harian Republika, mengadakan pemilihan perusahaan yang dinilai telah menerapkan
teladan dan cara Bung Hatta dalam melaksanakan aktifitas bisnis, maupun
menggerakkan perekonomian rakyat.
A. 14. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT
Ø Faktor
Pendukung
1. Respon
masyarakat yang semakin meningkat terhadap kondisi kesehatan masing-masing
individu.
2. Harga jamu
relative terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3. Adanya
masyarakat yang memang gemar mengkonsumsi jamu,membuka kesempatan bagi
masyarakat lainnya untuk mengikutsertakan dan mau mencoba khasiat jamu itu
sendiri.
Ø Faktor
Penghambat
1. Kurangnya
parengetahuan masyarakat khususnya para anak muda tentang jamu dan ruang
lingkupnya.
2. Kurang
kesadaran dan perhatian pada sebagian masyarakat terhadap gaya hidup yang sehat
serta lebih menggunakan obat berbahan kimia
3. Lambatnya
pertumbuhan cinta obat alam pada masyarakat.
thanks ya ...
BalasHapus