Kamis, 05 September 2013

C. B2P2TO2T

    C. 1. SEJARAH .
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT), Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI pada awalnya tahun 1948 berupa rintisan koleksi tanaman obat Hortus Medicus Tawangmangu.
Pada tahun 1963-1968 berada di bawah koordinasi Badan Pelayanan Umum Farmasi dan kemudian pada tahun 1968-1975 dibawah Direktorat Jenderal Farmasi (Lembaga Farmasi Nasional). Pada tahun 1975-1979 kebijakan Pemerintah menetapkan Hortus Medicus di bawah pengawasan Direktorat Pengawasan Obat Tradisionil, Ditjen POM, Depkes RI.
Berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 149/Menkes/SK/IV/78 pada tanggal 28 April 1978 status kelembagaan berubah menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang Kesehatan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 491/Per/Menkes/VII/2006 tertanggal 17 Juli 2006, BPTO meningkat status kelembagaanya menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT).
Struktur Organisasi
 






        C. 2. PENGADAAN BAHAN BAKU
Pengadaan bahan baku diperoleh melalui proses penanaman di B2P2TO-OT dilakukan pada lahan seluas 19  hektar yang terdiri dari 950 spesies tanaman obat. Berbagai jenis spesies tanaman obat ini berasal dari Indonesia dan juga luar negeri. Lahan tersebut tersebar di beberapa daerah tergantung dari kebutuhan tiap tanaman akan suhu yang optimum dan kondisi tanah yang sesuai. Hal ini mempengaruhi kandungan zat aktif yang terdapat di dalam tanaman obat tersebut. Penanaman yang dilakukan oleh B2P2TO-OT bekerjasama dengan para petani di daerah sekitar sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan untuk penduduk sekitar dan meningkatkan taraf hidupnya. Penanaman yang dilakukan di B2P2TO-OT dilakukan pada dua area yaitu di rumah kaca dan juga di lahan terbuka. Penanaman yang dilakukan di rumah kaca berujuan untuk adaptasi dan pelestarian tanaman.
  C. 3. PENYIMPANAN BAHAN BAKU
Proses kedua setelah penanaman tanaman yaitu proses pemanenan. Adapun skema kegiatan pasca panen meliputi :

    

  
Penyimpanan bahan baku  setelah dipanen yaitu disimpan di Instalasi Pasca Panen.

C. 4. PROSES PRODUKSI
Proses produksi di B2P2TOOT yaitu melakukan penelitian mengenai kandungan zat aktif yang terdapat dalam tiap tanaman obat secara kualitatif dan kuantitatif. Sebelumnya, dilakukan ekstraksi untuk memisahkan substrat dan zat aktifnya dengan menggunakan pelarut. Proses ini dilakukan di laboratorium galenika. Penelitian secara kualitatif bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman herbal yang dapat berguna untuk pengobatan. Penelitian ini dilakukan di laboratorium fitofarmaka dengan menggunakan berbagai macam reagen yang dapat bereaksi terhadap zat aktif tertentu. Apabila didapatkan reaksi positif maka terjadi perubahan warna. Sedangkan pengukuran kadar zat secara kuantitatif dilakukan di laboratorium instrumen. Pada laboratorium ini terdapat beberapa alat yang dapat meneliti besarnya kadar zat aktif dalam tanaman. Alat-alat tersebut antara lain densitometri,High Pressure Liquid Chromatography (HPLC), dan spektofotometri. Selain laboratorium yang disebutkan diatas, di B2P2TO-OT juga memiliki laboratorium proteksi hama penyakit tanaman, laboratorium kultur jaringan tanaman, laboratorium biologi molekuler, dan laboratorium mikrobiologi. Laborarotium proteksi hama penyakit tanaman digunakan untuk identifikasi jenis penyakit tanaman dan cara mengatasinya. Laboratorium kultur jaringan tanaman digunakan untuk perbanyakan tanaman terutama untuk tanaman langka dan untuk memproduksi metabolit sekunder. Laboratorium biologi molekuler untuk mengkombinasi atau merekayasa DNA dari tumbuhan agar didapatkan jenis tanaman yang lebih baik lagi. Laboratorium mikrobiologi untuk mengetahui cemaran mikroba dalam simplisia.

C. 5. BIDANG PENGAWASAN MUTU/QC (QUALITY CONTROL) DAN PEMASTIAN MUTU/QA (QUALITY ASSURANCE)

                  1. PENGUJIAN BAHAN AWAL
Pengujian bahan awal produk meliputi pengujian tanaman hasil kebun di B2P2TOOT dan kerja sama dengan petani di daerah sekitarnya.

                  2. PENGUJIAN PRODUK
            1. Uji Preklinis (Keamanan)
·               Toksisitas
-  Akut
-  Sub Akut
-   Kronis
·               Berkhasiat
-   Infitro
-   Infifo
2. Uji Klinis
·         RCT
·         Komisi Nasional Jamu
 C. 6. DISTRIBUSI
Distribusi yang dilakukan di B2P2TO-OT yaitu melalui kegiatan pelayanan kesehatan pada pasien di poliklinik saintifikasi jamu Hortus Medicus. Adapun alur pelayanan kesehatan pada poliklinik ini yaitu :



 



Pada saat pendaftaran pasien diwajibkan mengisi informed consent dan request consent. Pada informed consent berisi mengenai persetujuan pasien mengenai langkah pengobatan yang akan diberikan dokter. Pada saat pendaftaran ini pasien juga dimintai nomor telepon untuk memantau efek obat herbal terhadap pasien. Sedangkan pada request consent berupa permintaan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selanjutnya pasien mendapatkan pemeriksaan di ruang periksa oleh dokter. Pada saat pemeriksaan pasien di observasi untuk mengetahui apakah pasien memenuhi kriteria tertentu untuk sampel penelitian mengenai manfaat obat herbal. Apabila pasien tidak memenuhi kriteria tersebut maka pasien hanya diberikan pengobatan saja.
Setelah diperiksa pasien diberikan resep untuk diambil di griya jamu. Obat yanng diberikan di griya jamu terdapat dalam dua bentuk sediaan yaitu kapsul dan ramuan/racikan. Resep diberikan dalam bentuk formularium dan ditulis dalam kode tertentu sesuai dengan jenis penyakit pasien. Peresepan diberikan dalam bentuk paket dimana satu paket obat herbal dapat digunakan untuk satu minggu penggunaan. Harga satu paket obat berkisar Rp.20.000. Pada setiap kemasan obat tertera cara pemakaian obat herbal tersebut. 

    C. 7. PENGOLAHAN LIMBAH
 Kalau tanaman masih bagus diproses ulang, jika tidak maka dijadikan pupuk.

     C. 8. DAFTAR PRODUK
1.      Jamu Hipertensi
2.      Jamu Hiperglikemi
3.      Jamu Hiper-kolesterolemi
4.      Jamu Hiper-urisemi







Tidak ada komentar:

Posting Komentar